Warna yang terdapat pada emas
disebabkan oleh frekuensi plasmon emas yang terletak pada julat penglihatan,
yang mengakibatkan warna merah dan kuning dipantulkan sementara warna biru diserap.
Disamping itu jika dilihat dari susunan elektronnya, emas memiliki susunan
elektron terluar yaitu 4f14 5d10 6s1
(konfigurasi elektron 79Au : [54Xe] 4f14 5d10
6s1). Susunan elektron ini berkaitan dengan sifat warna kuning emas.
Warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron di antara ikatan-ikatan
energinya. Kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu untuk
menghasilkan warna emas yang khas, terjadi karena transisi ikatan d yang
melepaskan posisi di ikatan konduksi. Penambahan unsur-unsur campuran berdampak
pada warna emas. Misalnya, penambahan unsur nikel atau paladium akan memutihkan
emas.
Hanya koloid perak yang mempunyai interaksi yang sama terhadap cahaya, tetapi dalam frekuensi yang lebih pendek sehingga menyebabkan warna koloid perak menjadi kuning. Selain itu warna kuning pada emas disebabkan oleh susunan elektronnya, warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron di antara ikatan-ikatan energinya. Kemampuan menyerap cahaya pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna emas yang khas terjadi pada panjang gelombang untuk menghasilkan warna kuning emas (golden yellow) yang khas terjadi karena transisi ikatan d yang melepaskan posisi di ikatan konduksi. Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ketika orbital senyawa
kompleks berpisah, molekul tersebut menyerap foton dari cahaya tampak, dan satu
atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut akan berpindah dari
orbital d yang berenergi lebih rendah ke orbital d yang berenergi lebih tinggi,
menghasilkan keadaan atom tereksitasi. Perbedaan energi antara atom dalam
keadaan dasar dengan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan
berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Karena hanya panjang gelombang
tertentu yang dapat diserap, yaitu panjang gelombang yang memiliki energi sama
dengan energi tereksitasi, maka senyawa tersebut akan memancarkan warna
komplementer.
Dapat disimpulkan bahwa, warna
“kuning keemasan” berbeda dengan warna kuning pada umumnya, karena warna ini
terdiri dari komposisi warna yang berbeda, dan memiliki panjang gelombang yang
berbeda pula, sehingga menghasilkan interpretasi warna yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar