Rabu, 27 November 2013
Sabtu, 26 Oktober 2013
Dasar Gambar Teknik
Gambar
teknik mesin merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang ahli mesin
(mekanik), baik sebagai perencana, maupun sebagai pembuat, karena setiap
perencana akan dituangkan ke dalam gambar
kerja bengkel, yang diperlukan bagi pembuat sebagai patokan. Dengan kata lain, gambar kerja berfungsi sebagai
alat komunikasi antara pembuat dan perencana. Untuk mencapai komunikasi yang baik, perencana, juru gambar dan operator (pembuat) harus memakai bahasa yang sama.
Untuk itu kita pergunakan perjanjian internasional dalam
gambar teknik mesin (ISO-internasional
standar organization). Halaman ini mencoba menggunakan standar-standar internasional yang ada untuk gambar
teknik mesin dan dasar-dasar kontruksi geometris, serta proyeksi sebagai
penunjang dal pembuatan gambar kerja, yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa
yang dituntut untuk mampu mempunyai keahlian dalam pembuatan gambar kerja
sebagai dasar perencanaan.
1. Alat-Alat Gambar
Untuk
mencapat tujuan menggambar yang baik, yaitu memenuhi standar ISO. Utntuk mencapai
standar tersebut kita membutuhkan alat-alat yang mendukung atau menunjang.
Alat-alat yang dipakai dalam menggambar teknik mesin antara lain :
1)
Kertas
gambar yang standar
2)
Pensil,
pena dan rapido
3)
Jangka dan
kelengkapannya
4)
Macam-macam
mistar ( mistar segitiga, mistar T, dll)
5)
Mal busur
(kurva)
6)
Mal huruf
angka
7)
Meja
gambar dan kelengkapannya
8)
Penghapus
dan pelindung penghapus
2. Standardisasi
2.1 Pengertian dan fungsi standar
Orang-orang yang terkait dalam bidang gambar teknik
mesin antara lain para siswa yang sedang belajar dalam bidang teknik mesin,
perencanaan produk, operator-operator ( mesin, perakitan, service, dan
reparasi), juga mengontrol mutu dari suatu produk/mesin. Oleh karena itu,
supaya tidak terjadi kesalah pahaman dalam membaca dan membuat gambar, perlunya
dibuat suatu tentang standar. Standar tersebut merupakan suatu keanekaragaman
yang berfungsi untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik. Adapun beberapa standar yang digunakan oleh beberap
negara antara lain :
1)
Jepang (
JIS),
2)
Belanda
(NEN),
3)
Jerman
(DIN),
4)
Indonesia
(SII), dan
5)
Standar
internasional (ISO).
2.2
Standar Ukuran Kertas Gambar
Standar ukuran kertas gambar digunakan di beebrapa
negara, sebagaimana dikenal dengan seri A. Ukuran dasar = 1 meter persegi dan
perbandingan sisi 1:2 dengan ukuran 841 mm dan 1189 mm. Ukuran ini dikenal
sebagai A0 ( A-nol ). Ukuran
lainnya didapat dengan membagi dua A0 menjadi ukuran yang lebih dan
kecil seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar
1. Standar Ukuran Kertas Gambar
UKURAN KERTAS
|
X
|
Y
|
A0
|
841
|
1189
|
A1
|
594
|
841
|
A2
|
420
|
594
|
A3
|
297
|
297
|
A4
|
210
|
210
|
A5
|
148
|
210
|
Tabel 1. Standar Ukuran Kertas Gambar
Setiap kartas gambar mempunyai garis tepi, 20 mm
sisi sebelah kanan untuk semua ukuran kertas. Pada setiap gambar, terdapat
“kepala gambar” pada sudut kanan bawah yang terdiri atas :
1)
Nama
pembuat gambar
2)
Nama
gambar
3)
Nama
perusahaan, intansi, departemen atau sekolah
4)
Nomor
gambar
5)
Tanggal
mengambar atau selesainya gambar
6)
Tanggal
diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa
7)
Ukuran
kertas gambar yang dipakai
8)
Skala
gambar
9)
Proyeksi
yang dipakai pada gambar tersebut
10)
Satuan
ukuran yang digunakan
11)
Berbagai
data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.
Ada beberapa tipe kepala gambar yang dapat
digunakan, Gambar 3 adalah
salah satu bentuk etiket.
Gambar 2. Garis
Tepi
Ukuran Kertas
|
C
|
A0
|
15
|
A1
|
15
|
A2
|
10
|
A3
|
10
|
A4
|
5
|
Tabel
2. Standar Ukuran Garis Tepi
Gambar
3. Etiket Gambar
3. Standar Huruf Teknik
Huruf dan gambar harus jelas, dan dapat
direproduksikan dengan lengan atau sablon. Sekarang banyak metode untuk penulisan
huruf, tetapi masih banyak yang mempergunakan tangan dan kadang-kadang teknisi
bekerja diluar ruang gambar, yang harus membuat gambar kerja, untuk itu
diperlukan latihan menulis huruf freehand. Standar
bentuk huruf, tegak dan miring (150) terhadap garis vertical (lihat
gambar 4-8).
Gambar 4. Standar Huruf Teknik
Tinggi huruf besar/baris
|
3,5
|
5
|
7
|
10
|
14
|
Jarak antara garis
|
5
|
7
|
10
|
14
|
20
|
Jarak antara huruf
|
0,7
|
1
|
1,4
|
2
|
2,8
|
Tinggi huruf kecil
|
2,5
|
3,5
|
5
|
7
|
10
|
Tebal huruf
|
0,35
|
0,5
|
0,7
|
1
|
1,4
|
Gambar 5. Standar Huruf Kapital
Gambar 6. Standar Huruf Kecil
Gambar 7. Standar Angka
4. Standar
Garis - Lukisan
Salah satu dari faktor-faktor yang penting dalam
gambar yang baik adalah mutu dari pada garis lukisan. Sangatlah penting bahwa
semua garis harus seragam ketebalan dan kehitamannya.
Tabel 3. Garis (ISO –
Draft)
Gambar 9. Standar Garis - Lukisan
Macam Garis
|
Dipakai Untuk :
|
A
|
- Garis benda yang langsung terlihat ( tidak
terhalang )
- Garis tepi / bingkai kertas gambar
|
B
|
- Garis penunjuk dan garis Bantu ukuran benda
- Garis arsiran
- Garis penunjukan nomor benda
- Garis luar benda yang berdekatan
- Garis dasar ulir
- Garis batas benda menyudut ≥ 900 dan
radius atau garis sambungan antara pipa
|
C
|
- Garis batas benda yang terpotong dan tidak tepat
di garis sumbu / simetris
- Garis batas potong benda yang diperpendek
(ditengah-tengah atau ujung).
|
D
|
- Garis dari benda yang tidak langsung terlihat /
terhalang
|
E
|
- Garis sumbu
- Garis tanda simetri
- Garis profil benda yang berada di depan bidang
potong
- Garis untuk benda bergerak yang dinyatakan pada kedudukan lain atau posisi jarak yang dicapai
- Garis lingkaran jarak roda didi (Pitch Cricle)
- Garis kombinasi benda yang ditekuk dengan panjang
sebenarnya
- Garis batas untuk di tekuk dari bentangan /
rebahan
|
F
|
- Garis pemotong, untuk menunjukan arah permukaan
yang di potong (bila terjadi perubahan arah, garis tebal dipergunakan pula
pada sudut penyimpangannya
|
G
|
- Garis untuk menunjukan permukaan yang akan
mendapat pengerjaan tambahan atau persyaratan khusus.
|
5. Standar
Skala
Gambar kerja harus digambar dengan ukuran
sebenarnya sama dengan skala 1 : 1, tetapi
beberapa objek terlalu kecil, sehingga harus perbesar dan sebaliknya objek
terlalu besar sehingga harus diperkecil. Kadang-kadang
pada gambar teknik mesin kita harus menggambar detil, dalam hal ini kita
pergunakan skala perbesar untuk mendapatkan ketetapan penggambaran mudah untuk
dibaca. Standar skala metrik :
a. Ukuran
normal 1 : 1
b. Pembesar 2 : 1, 5 : 1, 10 : 1
c. Mengecil 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10
Langganan:
Postingan (Atom)