Sabtu, 26 Oktober 2013

Dasar Gambar Teknik




Gambar teknik mesin merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang ahli mesin (mekanik), baik sebagai perencana, maupun sebagai pembuat, karena setiap perencana akan dituangkan ke dalam gambar kerja bengkel, yang diperlukan bagi pembuat sebagai patokan. Dengan kata lain, gambar kerja berfungsi sebagai alat komunikasi antara pembuat dan perencana. Untuk mencapai komunikasi yang baik, perencana, juru gambar dan operator (pembuat) harus memakai bahasa yang sama. Untuk itu kita pergunakan perjanjian internasional dalam gambar teknik mesin (ISO-internasional standar organization). Halaman ini mencoba menggunakan standar-standar internasional yang ada untuk gambar teknik mesin dan dasar-dasar kontruksi geometris, serta proyeksi sebagai penunjang dal pembuatan gambar kerja, yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang dituntut untuk mampu mempunyai keahlian dalam pembuatan gambar kerja sebagai dasar perencanaan.

1.  Alat-Alat Gambar
Untuk mencapat tujuan menggambar yang baik, yaitu memenuhi standar ISO. Utntuk mencapai standar tersebut kita membutuhkan alat-alat yang mendukung atau menunjang. Alat-alat yang dipakai dalam menggambar teknik mesin antara lain :
1)        Kertas gambar yang standar
2)        Pensil, pena dan rapido
3)        Jangka dan kelengkapannya
4)        Macam-macam mistar ( mistar segitiga, mistar T, dll)
5)        Mal busur (kurva)
6)        Mal huruf angka
7)        Meja gambar dan kelengkapannya
8)        Penghapus dan pelindung penghapus

2.  Standardisasi
2.1  Pengertian dan fungsi standar
Orang-orang yang terkait dalam bidang gambar teknik mesin antara lain para siswa yang sedang belajar dalam bidang teknik mesin, perencanaan produk, operator-operator ( mesin, perakitan, service, dan reparasi), juga mengontrol mutu dari suatu produk/mesin. Oleh karena itu, supaya tidak terjadi kesalah pahaman dalam membaca dan membuat gambar, perlunya dibuat suatu tentang standar. Standar tersebut merupakan suatu keanekaragaman yang berfungsi untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik. Adapun beberapa standar yang digunakan oleh beberap negara antara lain :
1)   Jepang ( JIS),
2)   Belanda (NEN),
3)   Jerman (DIN),
4)   Indonesia (SII), dan
5)   Standar internasional (ISO).

2.2    Standar Ukuran Kertas Gambar
Standar ukuran kertas gambar digunakan di beebrapa negara, sebagaimana dikenal dengan seri A. Ukuran dasar = 1 meter persegi dan perbandingan sisi 1:2 dengan ukuran 841 mm dan 1189 mm. Ukuran ini dikenal sebagai A0 ( A-nol ). Ukuran lainnya didapat dengan membagi dua A0 menjadi ukuran yang lebih dan kecil seperti terlihat pada Gambar 1.
 Gambar 1. Standar Ukuran Kertas Gambar

UKURAN KERTAS
X
Y
A0
841
1189
A1
594
841
A2
420
594
A3
297
297
A4
210
210
A5
148
210
Tabel 1. Standar Ukuran Kertas Gambar
Setiap kartas gambar mempunyai garis tepi, 20 mm sisi sebelah kanan untuk semua ukuran kertas. Pada setiap gambar, terdapat “kepala gambar” pada sudut kanan bawah yang terdiri atas :
1)        Nama pembuat gambar
2)        Nama gambar
3)        Nama perusahaan, intansi, departemen atau sekolah
4)        Nomor gambar
5)        Tanggal mengambar atau selesainya gambar
6)        Tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa
7)        Ukuran kertas gambar yang dipakai
8)        Skala gambar
9)        Proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut
10)    Satuan ukuran yang digunakan
11)    Berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.

Ada beberapa tipe kepala gambar yang dapat digunakan, Gambar 3 adalah salah satu bentuk etiket.
  Gambar 2. Garis Tepi

Ukuran Kertas
C
A0
15
A1
15
A2
10
A3
10
A4
5
 Tabel 2. Standar Ukuran Garis Tepi

Gambar 3. Etiket Gambar

3.  Standar Huruf Teknik
Huruf dan gambar harus jelas, dan dapat direproduksikan dengan lengan atau sablon. Sekarang banyak metode untuk penulisan huruf, tetapi masih banyak yang mempergunakan tangan dan kadang-kadang teknisi bekerja diluar ruang gambar, yang harus membuat gambar kerja, untuk itu diperlukan latihan menulis huruf freehand. Standar bentuk huruf, tegak dan miring (150) terhadap garis vertical (lihat gambar 4-8).
Gambar 4. Standar Huruf Teknik


Tinggi huruf besar/baris
3,5
5
7
10
14
Jarak antara garis
5
7
10
14
20
Jarak antara huruf
0,7
1
1,4
2
2,8
Tinggi huruf kecil
2,5
3,5
5
7
10
Tebal huruf
0,35
0,5
0,7
1
1,4

Gambar 5. Standar Huruf Kapital

 
Gambar 6. Standar Huruf Kecil
 
 
Gambar 7. Standar Angka

4.  Standar Garis - Lukisan
Salah satu dari faktor-faktor yang penting dalam gambar yang baik adalah mutu dari pada garis lukisan. Sangatlah penting bahwa semua garis harus seragam ketebalan dan kehitamannya.
 Tabel 3. Garis (ISO – Draft)


Gambar 9. Standar Garis - Lukisan



Macam Garis
Dipakai Untuk :
A
-       Garis benda yang langsung terlihat ( tidak terhalang )
-       Garis tepi / bingkai kertas gambar
B
-       Garis penunjuk dan garis Bantu ukuran benda
-       Garis arsiran
-       Garis penunjukan nomor benda
-       Garis luar benda yang berdekatan
-       Garis dasar ulir
-    Garis batas benda menyudut ≥ 900 dan radius atau garis sambungan antara pipa
C
-       Garis batas benda yang terpotong dan tidak tepat di garis sumbu / simetris
-   Garis batas potong benda yang diperpendek (ditengah-tengah atau ujung).
D
-       Garis dari benda yang tidak langsung terlihat / terhalang
E
-       Garis sumbu
-       Garis tanda simetri
-       Garis profil benda yang berada di depan bidang potong
- Garis untuk benda bergerak yang dinyatakan pada kedudukan lain atau posisi jarak yang dicapai
-       Garis lingkaran jarak roda didi (Pitch Cricle)
-  Garis kombinasi benda yang ditekuk dengan panjang sebenarnya
-         Garis batas untuk di tekuk dari bentangan / rebahan
F
-        Garis pemotong, untuk menunjukan arah permukaan yang di potong (bila terjadi perubahan arah, garis tebal dipergunakan pula pada sudut penyimpangannya
G
-       Garis untuk menunjukan permukaan yang akan mendapat pengerjaan tambahan atau persyaratan khusus.

 5.  Standar Skala
Gambar kerja harus digambar dengan ukuran sebenarnya sama dengan skala 1 : 1, tetapi  beberapa objek terlalu kecil, sehingga harus perbesar dan sebaliknya objek terlalu besar sehingga harus diperkecil. Kadang-kadang pada gambar teknik mesin kita harus menggambar detil, dalam hal ini kita pergunakan skala perbesar untuk mendapatkan ketetapan penggambaran mudah untuk dibaca. Standar skala metrik :               
a.   Ukuran normal        1 : 1
b.  Pembesar                 2 : 1, 5 : 1, 10 : 1
c.  Mengecil                  1 : 2, 1 : 5, 1 : 10